Awalnya aku percaya padamu kan kutitip hati Menggiring sendiri dalam balutan hangat senyummu Meniadakan sepi lewat tawa bersamamu Dan percaya semestalah yang mengirimmu Aku membulatkan tekad untuk menetap Bukan sementara singgah lalu punah Bukan ingin membuat rusuh tapi ingin menitip resah Bukan ingin tinggal untuk segera tanggal Dan setelah di fase itu Kau menyatakan keberatan Cinta yang kukira candu nyatanya cuma canda Obrolan yang penuh kehangatan Berakhir pahit tanpa pernah ada peringatan