Awalnya aku percaya padamu kan kutitip hati
Menggiring sendiri dalam balutan hangat senyummu
Meniadakan sepi lewat tawa bersamamu
Dan percaya semestalah yang mengirimmu
Aku membulatkan tekad untuk menetap
Bukan sementara singgah lalu punah
Bukan ingin membuat rusuh tapi ingin menitip resah
Bukan ingin tinggal untuk segera tanggal
Dan setelah di fase itu
Kau menyatakan keberatan
Cinta yang kukira candu nyatanya cuma canda
Obrolan yang penuh kehangatan
Berakhir pahit tanpa pernah ada peringatan
Menggiring sendiri dalam balutan hangat senyummu
Meniadakan sepi lewat tawa bersamamu
Dan percaya semestalah yang mengirimmu
Aku membulatkan tekad untuk menetap
Bukan sementara singgah lalu punah
Bukan ingin membuat rusuh tapi ingin menitip resah
Bukan ingin tinggal untuk segera tanggal
Dan setelah di fase itu
Kau menyatakan keberatan
Cinta yang kukira candu nyatanya cuma canda
Obrolan yang penuh kehangatan
Berakhir pahit tanpa pernah ada peringatan

Namun terkadang yang pergi tanpa pamit adalah mereka yang sejustrusnya adalah yang paling merasakan pahit.
BalasHapus