Langsung ke konten utama

Kini


Aku sedang di persimpangan jalan
Menuju awal
Atau malah sebaliknya
Dahulu pernah ber angan
Duduk dan berstana di pucuk pimpinan
Ah sial
Angan ku sudah terlewatkan
Namun menyerah bukan jalan
Posisi dan kedudukan akan berguna
Ketika rasa selaras dengan jiwa
Yang kau agungkan sekarang tak lebih dari sebuah khayalan

Sadar
Dirimu bukan sedang berperang
Yang kau lawan itu kawan
Yang kau serang itu teman
Dan 
Yang kau jatuhkan itu sodaramu

Dengarkan
Tenangkan ragamu kini
Murnikan pikiran dan jiwamu
Sebab nanti
Dirimu tak berjuang sendiriKau perlu kawan
Hentikan
Hentikan
Jangan biarkan ambisi, obsesimu itu
Menajdi raja di kepalamu

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAJU

Seorang bertanya padaku Tentang siapa diriku Entalah jawabku pasrah Aku pun ragu siapa diriku Hadirku dan ceritaku Belum juga mampu Manjawab segala ragumu Dan juga raguku Akhirnya kita tak tau Langkah tak juga menentu Namun kereta terus melaju Laju Sebuah cerita yang hadir karena ragu Dengan makna yang abu-abu Dan aku adalah pemeran utamanya Yang sering ragu dan diragukan Namun langkah terus melaju Sebab laju tak mengenal ragu

PAMIT

Awalnya aku percaya padamu kan kutitip hati Menggiring sendiri dalam balutan hangat senyummu Meniadakan sepi lewat tawa bersamamu Dan percaya semestalah yang mengirimmu Aku membulatkan tekad untuk menetap Bukan sementara singgah lalu punah Bukan ingin membuat rusuh tapi ingin menitip resah Bukan ingin tinggal untuk segera tanggal Dan setelah di fase itu Kau menyatakan keberatan Cinta yang kukira candu nyatanya cuma canda Obrolan yang penuh kehangatan Berakhir pahit tanpa pernah ada peringatan